jam

Senin, 26 Oktober 2009

the Couple is????????

sebagai wanita, pasti kita punya cita" untuk mendapat pasangan hidup yang baik dan membawa kebaikan dunia akhirat kan. teruZ di zaman yang udah edan ini masih ada ga laki-laki yang baik dan membawa kebaikan dunia dan akhirat?????????

orang itu pasti ada ko, tapi zaman ini masih banyak ga yah????
kita sebagai cewe juga jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi yah. dan jangan cari yang terlalu jauh nanty ujung-ujungnya di dpan mata kita lagi.

laki-laki yang baik sebagai couple :
  • fisik memadai, ga deng. kalu fisik memadai tapi bloon, mau?????? yang penting fisik dan otak balance
  • ga lupa sama solat, karena solat tiang agama jadi minimal dia punya tameng untuk ga ngelakuin yang tercela  
  • sayang sama kita, wajib dong. dan yang lebih wajib lagi sayang sama keluarga
  • mampu ngemong kita atau ngejaga dan bimbing kita (jd imam yang baik)
  • menebarkan virus perdamaian kalu lagi jalan bareng
  • dewasa sikap dan tingkah laku
  • serius dalam arti ga main", 
  • kalau udah nikah nanti sifatnya ga berubah sama waktu pacaran.karena setelah nikah nanti dua manusia itu akan melebur jadi satu.
itu semua menurut gw yah, setuju ga ????????

Kini Jadi Bertiga

sedih gw untuk menceritakan ini sebenernya.

Awal Oktober ini, gw mulai ngajar privat lagi. Dan suatu masalah terjadi.
Ima, dan Nadya udah biasa marahan (biasa lah anak kecil), mereka diem"an juga sering. dan belakangan ini sangat jelas jarak antara group IMa, Nahda dan Linda sementara Nadya sendiri. gw pikir itu hal biasa, karena kalu gw ngurusin itu terus kegiatan belajar mereka terganggu kan.

tepatnya saat itu tanggal 12 Oktober 2009 hari minggu, pelajaran B. Inggris. nadya ga mau nulis sama sekali. gw ga ngerti kenapa tapi gw cuba tetep sabar. (kadang gw suk ga sabar). Nahda, Ima, Linda sama sekali ga mau nyapa mereka, memang kadang Nadya suka menyebalkan. Tapi dia juga menyyenagkan ko.

Gw bilang ke Nadya, " ka ria mau tahu hari Senin harus kumpulin PR, cari ke Nahda, Ima, atau Linda catatannya."  hari Senin jadwal Privat ternyata dia ga dateng dan tanpa kabar, biasanya dia selalu kasih kabar ke gw.

Hari Jum'at giliran gw ngajar Ranti, adenya Nadya di rumahnya. Dan Dari kampus sebenernya gw udah ga enak badan. sampai di rumah Nadya gw denger kabar tak menyenangkan, Nadya mau keluar dari privat. WWWWWWHHHHATTTT???????

Dan ibunya yang overprotektif sama anaknya, seketika itu juga langsung ajak gw bicara,. Meskipun sebenernya keadaan gw saat itu memaksakan diri untuk tetep ngajar Ranti. "Gimana niy Ria, Nadya minta keluar, Saya juga ga seneng tuh dengernya. masa slect bisa bertigaan gitu ke Nadya. kecuali, kalau Ima sama Nadya atau Nadya sama Linda itu biasa, masa bisa bertigaan gitu. saya juga ga mau anak saya tertekan kalau lagi privat. yah namanya anak kecil yah ria. saya sih mendingan Nadya keluar aj deh", gitu kata Ibunya Nadya. yah namanya perasaan  Ibu mendengar anaknya seperti itu. gw ga menylahkan siapapun dalam hal ini.


Alhasil sampai detik ini jadi cuma bertiga tanpa ada Nadya, meskipun temen" lainnya minta maaf dan mengajaknya masuk lagi, Nadya ga mau juga karena ibunya ga menyetujui. Kini jadi bertiga, sedih rasanya kehilangan salah satu anak yang bikin rameh suasana privat.

bangganya diriku jadi perempuan

Di pemilu tahun 2009 ini, ternyata banyak banget tuh perempuan yang berhasil duduk di parlemen. ini baru yang namanya emansipasi yang positif, ga kaya feminis di barat yang menghalalkan lesbianisme, mencemooh perkawinan. fiuh fiuh. gila yah itu namanya gerakan feminis yang kebabalasan. Jangan Ditiru !!!!!!!!!!

Coba deh perhatiin, di pemilu legislatif tahun ini tuh banyak banget yah artis-artis yang mencalonkan diri. tapi bukan itu yang mau gw bahas. Yang gw bahas adalah artis perempuan yang mencalonkan dan akhirnya terpilih.

sapa aja yah orangnya:
  • Okky Asokawati dari PPP, Dapil : DKI 2 dengan perolehan suara 8,87 %


  • Rachel Maryam Sayyidina dari Gerindra , Dapil: Jabar 2 dengan perolehan suara 13,74 %


  • Rieke Diah Pitaloka (sebelumnya adalah aktivis) dari PDIP, Dapil : Jabar 2dengan perolehan suara 43,42 %


  • Nurul Arifin dari Golkar, dapil : Jabar 7 dengan perolehan suara  66,37 %



  • Angelina Sondakh dari Demokrat, Dapil Jateng 6: dengan perolehan suara 74,15 %


  • Vena Melinda, dari Demokrat, Dapil : Jatim  dengan perolehan suara 17,28 %


data yang gw dapet akurat loh, Inget itu cuma dari kalangan artis

mudah-mudahan mereka ga cuma jual kepopuleran yah, tapi sumabangan kepada negarlah yang harus ia beerikan.

sama halnya dengan menteri, banyak juga Perempuan yang menjabat menteri, seperti Sri Mulyani yang tetap sebagai menteri Keuangan, dan ibu  Endang yang banyak polemik.


dan info terupdate niy, di salah satu jajaran Kabinet Bersatu Jilid 2

posisi perempuan dalam politik

kabar gembira niy........

Disahkannya UU Pemilu No. 12 tahun 2003 tentang pemilu anggota DPR, DPRD, dan DPD pada 3 Maret 2008 agar kterwakilan perempuan sebesar 30 % dapat terwujud.

Dengan adanya UU itu  diharapkan juga dapat meningkatkan keterwakilan perempuan pada proses politik anatar lain keanggotaan KPU, Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK), badan pengawas politik, panwaslu di tingkat pusat dan daerah yang kesemuanya itu telah termuat dalam UU Penyelenggaraan Pemilu.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Moetia Hatta (yang menjabat saat itu)  juga menjelaskan bahwa  dalam UU No. 2/2008 tentang partai politik juga diisyaratkan mulai dari pendirian partai (bagi partai) baru,  diharuskan sebanyak 30 % perempuan duduk di di kepengurusan partai, baik tingkat pusat atau kabupaten.

Disahkannya UU Pemilu itu diharapkan akan mempertegas konsistensi pemerintah dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.


mmmmmmmmm, kabar baik bukan. jadi perempuan ga cuma di dapur aja kaaaaannn??????

Just do It Part 3

Ternyata side job gw yang satu ini, buat gw jarang kumpul sama temen-temen gw (kata mereka gw susah ditemuin). Tapi itu semua udah resiko, dan sampai saat itu gw masih bisamemanage waktu antara kulaih, ngajar privat, tugas kuliah, and ladies time.


Terkadang kalau mereka ada pr yang ga bisa dikerjain, mereka datang ke rumah gw untuk minta ajarin. Meskipun itu bukan jadwal privat, dan itu sering. Capek gw sebenernya, pulang dari kampus, tugas numpuk, dan mungkin ada problem ini itu, tapiiiiii ga tau knapa saat gw mulai ngajar perasaan itu ilang gitu aja.

Walaupun udahannya badan gw pada pegel ini itu, dan ga jarang tugas kuliah gw lalai. Jujur, masalah fee buat gw ga jadi masalah, walaupun banyak yang bilang itu terlalu kecil, tapi kedekatan yang buat gw enjoy dengan mereka.




Dua bulan menjelang ujian akhir semester, Dika kelas 4 adik Nadya minta privat sama gw juga. Sebenernya dia minta udah lama. Alhasil gw masukin dia ke jadwal yang ada. Detik-detik menjelang uas sebentar lagi, dan semua pengajar (sebenernya gw ga mau disebut pengajar).

Gw aga pesimis dengan salah satu anak-anak itu. Karena selama kurang lebih 4 bulan gw ngajar, gw tau persis karakter, kelebihan dan kekurangan mereka. Gw harus tanggung jawab dengan nilai akademik mereka. Dari hasil pembagian rapot, hanya Ima yang dapat peringkat. Tapi jumlah nilai mereka naik. Alhamdulilah




Satu semester gw udah ngajar mereka, bersama mereka juga. Sekarang mereka udah kelas 6. Mereka minta privat di lanjutkan, gw juga setuju, tapi ada hal yang gw khawatirin. Semester 5 ini gw harus KKP, biasalah dari kampuz. Dan kalu gw KKP gw ga bisa ngajar, gimana niy jadinya??????????/// bingung .




Mereka masuk ajaran baru bulan Juli, pas bnget gw libur kuliah. Tapi target gw, KKP juga pas libur. Gw KKP bulan Agustus full. Dan mereka berempat dengan setia menunggu gw untuk privat lagi. WWHHHAAAAATTT????? Sungguh terharu diriku.


Awal Oktober ini gw mulai ngajar lagi. Dan bukan mereka aja berempat, gw juga ngajar adik Nadya, Ranti. Dia kelas 3 Sd. Gw pikir dari pada sendiri, gw ajak aja ade gw eci. Dia semangat banget untuk ikut beginian.
finally run until now

Minggu, 25 Oktober 2009

Just do It Part 2

Sebelum privat dimulai, sang ibu dari salah satu empat anak itu pun nelpon gw. Ibu itu sangat protektif sama anaknya. Sempet gw aga takut juga untuk selanjutnya, tapi gw harus lanjut, ini udah jadi tnggung jawab lw nisa. Hari pertama gw ngajar di rumah Nadya, ibunyalah yang tadi nelpon gw, ternyata aslinya beliau sangat ramah.



Dari keempat anak tersebut, ada salah satu Ibu yang gw rasa kurang welcome sama gw, karena anaknya udah les di tempat lain dan ia ikut privat sama gw karena ikutan temennya. Sangat jelas perbedaannya.

Pelajaran yang gw ajarin Matematika, IPA, Bahasa Inggris. dan Karena ini privat, maka gw harus lebih intens hubunganya sama mereka. Gw harus punya trik-trik khusus supaya mereka terus interest, dan Alhamdulillah sampai detik ini privat terus berjalan.



Tapi yang namanya anak-anak yah, kadang mereka suka bikin sebel juga. Ada Imah yang suka ngmbek, bisa dijuluki tukang ngambek. Kalu udah ngambek niy, hampir setengah jam kebuang buat benerin tuh anak. Ngambeknya gara-gara hal sepele, karena dikacangin doing sama temennya.



Terus ada Nahda, dua sejoli sama Imah. Mereka saling ketergantungan tampaknya. Tapi kalu mereka ngambek, Nahda lebih gampang diatur. Ada Linda, yang pendiam dan bersikap netral. Tapi belakangan ini cendrung main sama Nadya dan Ima. And the Last, Nadya. Anak ini cukup unik, butuh banyak kalimat buat ngegambarinnya.



Nadya, sempet ga naik waktu kelas 1. Anaknya cepat akrab, mudah jenuh, dan musuh bebuyutan Ima. Dia gampang marah tapi gampang baik lagi. Anaknya susah diatur tapi dia lucu. Sempet gw mau di jodoh-jodohin sama tuh anak. Ampun ampun. Dia paling semangat kalu mau privat, yang lain juga sih , Cuma dia keterlaluan.




Bayangin aja, gw udah bilang hari minggu ga privat, karena gw mau ngerjain liputan teknik reportase ke situ Gintung. Ga tau selesai kapan, jadi gw ga adain privat. Dari sore sampai jam 7 malaem, gw inget banget, hp gw bunyi terus dan ternyata dari Nadya. Katanya “ga papah de ka, jam 9 malem mulainya?” God, niy anak. Tapi giliran udah privat, dia paling males. Ampun ampun.itu Cuma salah satunya loohhhhh.




Sempet juga paz privat di rumah gw, temen kampus gw yang cowo pada datang. Mau gw suruh pulang anak-anaknya, kasian dong belum waktunya pulang. Tapi ternyata mereka emang ga mau pulang, katannya mau liat anak kuliahan. JJJJiiiiiiiiiiiaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh Gubrak gubrak. Aduuuhhhh anak ABG. Parahnya nih, paz privat besoknya, mereka terutama Nadya minta no hp temen gw yang cowo. Parah yah.


Tapi itulah yang sebelumnya gw sebut dengan hari-hari penuh warna. Gw sadar tanggung jawab moral gw besar, karena ini masalah pendidikan, tapi gw ga mau jadiin tempat Privat ini dengan gaya yang kaku, gw mau jadiin privat ini dengan gaya gw sendiri yaitu “belajar ga harus serius”. Gw pun enjoy sama hal ini, meskipun fee yang gw dapet dari 4 anak ini sama dengan fee yang didapet temen gw dengan mengajar 1 anak.









 dari kiri ke kanan : Nahda, Ima, Erlinda, Nadya

Just Do it Part 1

Dulu kata mantan gw, gw cuma bisa teori aja tanpa gw praktekin apa yang gw omongin. Tapi di tahun ini semua berubah. Ga tau dapat ilham dari mana, gw berinisiatif buat ngajar les atau privat buat ingisi waktu luang gw, sekaligus tambah pengalaman dan penghasilan dung (hehehe).

Gw nekat untuk menawarkan diri menjadi pengajar di salah satu tempat les yang udah terkenal di deket rumah gw (hahahayyyy, pede yah gw). Udah jadi makanan sehari-hari gw ngajarin kedua ade gw. Gw tau linknya dari tetangga gw,katanya di tempat les itu lagi butuh tenaga pengajar SD kelas 5 untuk mata pelajaran matematika. Waaaaaaahhhhhh….interest banget tuh gw, secara gw suka sama matematika. Dan insya Allah gw masih menguasai matematika kelas 5.

Waktu itu gw masih semester 3, tapi udah akhir-akhir sih. Tiba-tiba gw di telpon sama ibu Mela, pemilik tempat les tersebut buat uji tes ngajar. Seneng lah gw ya kaaaaaaaaannnnnnnn. Gw datang tuh kesana, disana udah ada anak yang sebaya sama gw, yah pokonya ga sama banget lah. Dia anak semester 7, kuliah di UNJ jurusan pendidikan matemtika. Dia juga kandidat buat jadi pengajar di tempat les itu.

Hari itu tepatnya hari Kamis, dan jam setengah 7 malem gw disuruh kesana(bukannya yasinan malem jum’atan ya?). Ibu Mela langsung saja mengetes gw berdua, dan ternyata gw disuruh ngajar matematika kelas 1 SMP. Dan anak UNJ tadi ngajar kelas 5 SD. Whaaaaaaaattttttt?????????

Tenang-tenang, relax, and just do it nisa. Show to Mrs. Mela that I can. Syukur alhamdulilah gw bisa. Dan di tengah-tengah gw ngajarin mereka anak kelas 1 SMP, ternyata gw di awasin sama suaminya. Dueng dueng, untung sadarnya udah di pertengahan. Kata ibu Mela, gw disuruh tunggu 2 minggu untuk keputusunnya. And finally……………. Dia lebih pilih anak UNJ itu. Mmmmmmmmmmmmmmmm , ga papah deh gw pikir, namanya juga baru pertama kali ya kan, yang penting usahanya.

Ga lama setelah itu, liburan semester. Huuuuuhhhhhhh. Bayangin aj libur semester tuh kurang lebih 2 bulan, gila jamuran tuh gw kalu ga ngapa-ngapain. Biasanya tiap liburan semester gw buat film indi sama temen-temen gw, tapi liburan semester kali ini engga.

Gw bingung apa yah enaknya, sebenernya gw masih nyesel tuh ga di terima nagajar. Nah, salah satu temen gw ada yang ngajar privat, gw piker knp ga coba buka privat aj yah?? Selain buat peraturan sendiri, uang bayarannya pun ga dipotong. Hahahayyyyyyy. Let’s do it.


Ada tetangga gw kelas 5 SD, namanya Erlinda. Gw ngelobby dah tuh sama dia, gw tawarin mau ngga ka ria (di rumah, gw dipanggil ria)adain Privat, ajakin temennya. Finally dia berhasil ngajak ketiga temennya, Nahda, Nadya, Ima. Empat orang sama Erlinda. Gw juga harus menyesuaikan masalah pembayaruannya. Harus lebih kecil dari tempat les Ibu Mela.
Privat di mulai tanggal 2 Maret 2009, awal semester 4. Mulai itulah, hari-hari gw makin berwarna, dan tentunya tanggung jawab gw lebih besar.

;;