jam

Senin, 26 Oktober 2009

the Couple is????????

sebagai wanita, pasti kita punya cita" untuk mendapat pasangan hidup yang baik dan membawa kebaikan dunia akhirat kan. teruZ di zaman yang udah edan ini masih ada ga laki-laki yang baik dan membawa kebaikan dunia dan akhirat?????????

orang itu pasti ada ko, tapi zaman ini masih banyak ga yah????
kita sebagai cewe juga jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi yah. dan jangan cari yang terlalu jauh nanty ujung-ujungnya di dpan mata kita lagi.

laki-laki yang baik sebagai couple :
  • fisik memadai, ga deng. kalu fisik memadai tapi bloon, mau?????? yang penting fisik dan otak balance
  • ga lupa sama solat, karena solat tiang agama jadi minimal dia punya tameng untuk ga ngelakuin yang tercela  
  • sayang sama kita, wajib dong. dan yang lebih wajib lagi sayang sama keluarga
  • mampu ngemong kita atau ngejaga dan bimbing kita (jd imam yang baik)
  • menebarkan virus perdamaian kalu lagi jalan bareng
  • dewasa sikap dan tingkah laku
  • serius dalam arti ga main", 
  • kalau udah nikah nanti sifatnya ga berubah sama waktu pacaran.karena setelah nikah nanti dua manusia itu akan melebur jadi satu.
itu semua menurut gw yah, setuju ga ????????

Kini Jadi Bertiga

sedih gw untuk menceritakan ini sebenernya.

Awal Oktober ini, gw mulai ngajar privat lagi. Dan suatu masalah terjadi.
Ima, dan Nadya udah biasa marahan (biasa lah anak kecil), mereka diem"an juga sering. dan belakangan ini sangat jelas jarak antara group IMa, Nahda dan Linda sementara Nadya sendiri. gw pikir itu hal biasa, karena kalu gw ngurusin itu terus kegiatan belajar mereka terganggu kan.

tepatnya saat itu tanggal 12 Oktober 2009 hari minggu, pelajaran B. Inggris. nadya ga mau nulis sama sekali. gw ga ngerti kenapa tapi gw cuba tetep sabar. (kadang gw suk ga sabar). Nahda, Ima, Linda sama sekali ga mau nyapa mereka, memang kadang Nadya suka menyebalkan. Tapi dia juga menyyenagkan ko.

Gw bilang ke Nadya, " ka ria mau tahu hari Senin harus kumpulin PR, cari ke Nahda, Ima, atau Linda catatannya."  hari Senin jadwal Privat ternyata dia ga dateng dan tanpa kabar, biasanya dia selalu kasih kabar ke gw.

Hari Jum'at giliran gw ngajar Ranti, adenya Nadya di rumahnya. Dan Dari kampus sebenernya gw udah ga enak badan. sampai di rumah Nadya gw denger kabar tak menyenangkan, Nadya mau keluar dari privat. WWWWWWHHHHATTTT???????

Dan ibunya yang overprotektif sama anaknya, seketika itu juga langsung ajak gw bicara,. Meskipun sebenernya keadaan gw saat itu memaksakan diri untuk tetep ngajar Ranti. "Gimana niy Ria, Nadya minta keluar, Saya juga ga seneng tuh dengernya. masa slect bisa bertigaan gitu ke Nadya. kecuali, kalau Ima sama Nadya atau Nadya sama Linda itu biasa, masa bisa bertigaan gitu. saya juga ga mau anak saya tertekan kalau lagi privat. yah namanya anak kecil yah ria. saya sih mendingan Nadya keluar aj deh", gitu kata Ibunya Nadya. yah namanya perasaan  Ibu mendengar anaknya seperti itu. gw ga menylahkan siapapun dalam hal ini.


Alhasil sampai detik ini jadi cuma bertiga tanpa ada Nadya, meskipun temen" lainnya minta maaf dan mengajaknya masuk lagi, Nadya ga mau juga karena ibunya ga menyetujui. Kini jadi bertiga, sedih rasanya kehilangan salah satu anak yang bikin rameh suasana privat.

bangganya diriku jadi perempuan

Di pemilu tahun 2009 ini, ternyata banyak banget tuh perempuan yang berhasil duduk di parlemen. ini baru yang namanya emansipasi yang positif, ga kaya feminis di barat yang menghalalkan lesbianisme, mencemooh perkawinan. fiuh fiuh. gila yah itu namanya gerakan feminis yang kebabalasan. Jangan Ditiru !!!!!!!!!!

Coba deh perhatiin, di pemilu legislatif tahun ini tuh banyak banget yah artis-artis yang mencalonkan diri. tapi bukan itu yang mau gw bahas. Yang gw bahas adalah artis perempuan yang mencalonkan dan akhirnya terpilih.

sapa aja yah orangnya:
  • Okky Asokawati dari PPP, Dapil : DKI 2 dengan perolehan suara 8,87 %


  • Rachel Maryam Sayyidina dari Gerindra , Dapil: Jabar 2 dengan perolehan suara 13,74 %


  • Rieke Diah Pitaloka (sebelumnya adalah aktivis) dari PDIP, Dapil : Jabar 2dengan perolehan suara 43,42 %


  • Nurul Arifin dari Golkar, dapil : Jabar 7 dengan perolehan suara  66,37 %



  • Angelina Sondakh dari Demokrat, Dapil Jateng 6: dengan perolehan suara 74,15 %


  • Vena Melinda, dari Demokrat, Dapil : Jatim  dengan perolehan suara 17,28 %


data yang gw dapet akurat loh, Inget itu cuma dari kalangan artis

mudah-mudahan mereka ga cuma jual kepopuleran yah, tapi sumabangan kepada negarlah yang harus ia beerikan.

sama halnya dengan menteri, banyak juga Perempuan yang menjabat menteri, seperti Sri Mulyani yang tetap sebagai menteri Keuangan, dan ibu  Endang yang banyak polemik.


dan info terupdate niy, di salah satu jajaran Kabinet Bersatu Jilid 2

posisi perempuan dalam politik

kabar gembira niy........

Disahkannya UU Pemilu No. 12 tahun 2003 tentang pemilu anggota DPR, DPRD, dan DPD pada 3 Maret 2008 agar kterwakilan perempuan sebesar 30 % dapat terwujud.

Dengan adanya UU itu  diharapkan juga dapat meningkatkan keterwakilan perempuan pada proses politik anatar lain keanggotaan KPU, Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK), badan pengawas politik, panwaslu di tingkat pusat dan daerah yang kesemuanya itu telah termuat dalam UU Penyelenggaraan Pemilu.

Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Moetia Hatta (yang menjabat saat itu)  juga menjelaskan bahwa  dalam UU No. 2/2008 tentang partai politik juga diisyaratkan mulai dari pendirian partai (bagi partai) baru,  diharuskan sebanyak 30 % perempuan duduk di di kepengurusan partai, baik tingkat pusat atau kabupaten.

Disahkannya UU Pemilu itu diharapkan akan mempertegas konsistensi pemerintah dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender.


mmmmmmmmm, kabar baik bukan. jadi perempuan ga cuma di dapur aja kaaaaannn??????

Just do It Part 3

Ternyata side job gw yang satu ini, buat gw jarang kumpul sama temen-temen gw (kata mereka gw susah ditemuin). Tapi itu semua udah resiko, dan sampai saat itu gw masih bisamemanage waktu antara kulaih, ngajar privat, tugas kuliah, and ladies time.


Terkadang kalau mereka ada pr yang ga bisa dikerjain, mereka datang ke rumah gw untuk minta ajarin. Meskipun itu bukan jadwal privat, dan itu sering. Capek gw sebenernya, pulang dari kampus, tugas numpuk, dan mungkin ada problem ini itu, tapiiiiii ga tau knapa saat gw mulai ngajar perasaan itu ilang gitu aja.

Walaupun udahannya badan gw pada pegel ini itu, dan ga jarang tugas kuliah gw lalai. Jujur, masalah fee buat gw ga jadi masalah, walaupun banyak yang bilang itu terlalu kecil, tapi kedekatan yang buat gw enjoy dengan mereka.




Dua bulan menjelang ujian akhir semester, Dika kelas 4 adik Nadya minta privat sama gw juga. Sebenernya dia minta udah lama. Alhasil gw masukin dia ke jadwal yang ada. Detik-detik menjelang uas sebentar lagi, dan semua pengajar (sebenernya gw ga mau disebut pengajar).

Gw aga pesimis dengan salah satu anak-anak itu. Karena selama kurang lebih 4 bulan gw ngajar, gw tau persis karakter, kelebihan dan kekurangan mereka. Gw harus tanggung jawab dengan nilai akademik mereka. Dari hasil pembagian rapot, hanya Ima yang dapat peringkat. Tapi jumlah nilai mereka naik. Alhamdulilah




Satu semester gw udah ngajar mereka, bersama mereka juga. Sekarang mereka udah kelas 6. Mereka minta privat di lanjutkan, gw juga setuju, tapi ada hal yang gw khawatirin. Semester 5 ini gw harus KKP, biasalah dari kampuz. Dan kalu gw KKP gw ga bisa ngajar, gimana niy jadinya??????????/// bingung .




Mereka masuk ajaran baru bulan Juli, pas bnget gw libur kuliah. Tapi target gw, KKP juga pas libur. Gw KKP bulan Agustus full. Dan mereka berempat dengan setia menunggu gw untuk privat lagi. WWHHHAAAAATTT????? Sungguh terharu diriku.


Awal Oktober ini gw mulai ngajar lagi. Dan bukan mereka aja berempat, gw juga ngajar adik Nadya, Ranti. Dia kelas 3 Sd. Gw pikir dari pada sendiri, gw ajak aja ade gw eci. Dia semangat banget untuk ikut beginian.
finally run until now

Minggu, 25 Oktober 2009

Just do It Part 2

Sebelum privat dimulai, sang ibu dari salah satu empat anak itu pun nelpon gw. Ibu itu sangat protektif sama anaknya. Sempet gw aga takut juga untuk selanjutnya, tapi gw harus lanjut, ini udah jadi tnggung jawab lw nisa. Hari pertama gw ngajar di rumah Nadya, ibunyalah yang tadi nelpon gw, ternyata aslinya beliau sangat ramah.



Dari keempat anak tersebut, ada salah satu Ibu yang gw rasa kurang welcome sama gw, karena anaknya udah les di tempat lain dan ia ikut privat sama gw karena ikutan temennya. Sangat jelas perbedaannya.

Pelajaran yang gw ajarin Matematika, IPA, Bahasa Inggris. dan Karena ini privat, maka gw harus lebih intens hubunganya sama mereka. Gw harus punya trik-trik khusus supaya mereka terus interest, dan Alhamdulillah sampai detik ini privat terus berjalan.



Tapi yang namanya anak-anak yah, kadang mereka suka bikin sebel juga. Ada Imah yang suka ngmbek, bisa dijuluki tukang ngambek. Kalu udah ngambek niy, hampir setengah jam kebuang buat benerin tuh anak. Ngambeknya gara-gara hal sepele, karena dikacangin doing sama temennya.



Terus ada Nahda, dua sejoli sama Imah. Mereka saling ketergantungan tampaknya. Tapi kalu mereka ngambek, Nahda lebih gampang diatur. Ada Linda, yang pendiam dan bersikap netral. Tapi belakangan ini cendrung main sama Nadya dan Ima. And the Last, Nadya. Anak ini cukup unik, butuh banyak kalimat buat ngegambarinnya.



Nadya, sempet ga naik waktu kelas 1. Anaknya cepat akrab, mudah jenuh, dan musuh bebuyutan Ima. Dia gampang marah tapi gampang baik lagi. Anaknya susah diatur tapi dia lucu. Sempet gw mau di jodoh-jodohin sama tuh anak. Ampun ampun. Dia paling semangat kalu mau privat, yang lain juga sih , Cuma dia keterlaluan.




Bayangin aja, gw udah bilang hari minggu ga privat, karena gw mau ngerjain liputan teknik reportase ke situ Gintung. Ga tau selesai kapan, jadi gw ga adain privat. Dari sore sampai jam 7 malaem, gw inget banget, hp gw bunyi terus dan ternyata dari Nadya. Katanya “ga papah de ka, jam 9 malem mulainya?” God, niy anak. Tapi giliran udah privat, dia paling males. Ampun ampun.itu Cuma salah satunya loohhhhh.




Sempet juga paz privat di rumah gw, temen kampus gw yang cowo pada datang. Mau gw suruh pulang anak-anaknya, kasian dong belum waktunya pulang. Tapi ternyata mereka emang ga mau pulang, katannya mau liat anak kuliahan. JJJJiiiiiiiiiiiaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh Gubrak gubrak. Aduuuhhhh anak ABG. Parahnya nih, paz privat besoknya, mereka terutama Nadya minta no hp temen gw yang cowo. Parah yah.


Tapi itulah yang sebelumnya gw sebut dengan hari-hari penuh warna. Gw sadar tanggung jawab moral gw besar, karena ini masalah pendidikan, tapi gw ga mau jadiin tempat Privat ini dengan gaya yang kaku, gw mau jadiin privat ini dengan gaya gw sendiri yaitu “belajar ga harus serius”. Gw pun enjoy sama hal ini, meskipun fee yang gw dapet dari 4 anak ini sama dengan fee yang didapet temen gw dengan mengajar 1 anak.









 dari kiri ke kanan : Nahda, Ima, Erlinda, Nadya

Just Do it Part 1

Dulu kata mantan gw, gw cuma bisa teori aja tanpa gw praktekin apa yang gw omongin. Tapi di tahun ini semua berubah. Ga tau dapat ilham dari mana, gw berinisiatif buat ngajar les atau privat buat ingisi waktu luang gw, sekaligus tambah pengalaman dan penghasilan dung (hehehe).

Gw nekat untuk menawarkan diri menjadi pengajar di salah satu tempat les yang udah terkenal di deket rumah gw (hahahayyyy, pede yah gw). Udah jadi makanan sehari-hari gw ngajarin kedua ade gw. Gw tau linknya dari tetangga gw,katanya di tempat les itu lagi butuh tenaga pengajar SD kelas 5 untuk mata pelajaran matematika. Waaaaaaahhhhhh….interest banget tuh gw, secara gw suka sama matematika. Dan insya Allah gw masih menguasai matematika kelas 5.

Waktu itu gw masih semester 3, tapi udah akhir-akhir sih. Tiba-tiba gw di telpon sama ibu Mela, pemilik tempat les tersebut buat uji tes ngajar. Seneng lah gw ya kaaaaaaaaannnnnnnn. Gw datang tuh kesana, disana udah ada anak yang sebaya sama gw, yah pokonya ga sama banget lah. Dia anak semester 7, kuliah di UNJ jurusan pendidikan matemtika. Dia juga kandidat buat jadi pengajar di tempat les itu.

Hari itu tepatnya hari Kamis, dan jam setengah 7 malem gw disuruh kesana(bukannya yasinan malem jum’atan ya?). Ibu Mela langsung saja mengetes gw berdua, dan ternyata gw disuruh ngajar matematika kelas 1 SMP. Dan anak UNJ tadi ngajar kelas 5 SD. Whaaaaaaaattttttt?????????

Tenang-tenang, relax, and just do it nisa. Show to Mrs. Mela that I can. Syukur alhamdulilah gw bisa. Dan di tengah-tengah gw ngajarin mereka anak kelas 1 SMP, ternyata gw di awasin sama suaminya. Dueng dueng, untung sadarnya udah di pertengahan. Kata ibu Mela, gw disuruh tunggu 2 minggu untuk keputusunnya. And finally……………. Dia lebih pilih anak UNJ itu. Mmmmmmmmmmmmmmmm , ga papah deh gw pikir, namanya juga baru pertama kali ya kan, yang penting usahanya.

Ga lama setelah itu, liburan semester. Huuuuuhhhhhhh. Bayangin aj libur semester tuh kurang lebih 2 bulan, gila jamuran tuh gw kalu ga ngapa-ngapain. Biasanya tiap liburan semester gw buat film indi sama temen-temen gw, tapi liburan semester kali ini engga.

Gw bingung apa yah enaknya, sebenernya gw masih nyesel tuh ga di terima nagajar. Nah, salah satu temen gw ada yang ngajar privat, gw piker knp ga coba buka privat aj yah?? Selain buat peraturan sendiri, uang bayarannya pun ga dipotong. Hahahayyyyyyy. Let’s do it.


Ada tetangga gw kelas 5 SD, namanya Erlinda. Gw ngelobby dah tuh sama dia, gw tawarin mau ngga ka ria (di rumah, gw dipanggil ria)adain Privat, ajakin temennya. Finally dia berhasil ngajak ketiga temennya, Nahda, Nadya, Ima. Empat orang sama Erlinda. Gw juga harus menyesuaikan masalah pembayaruannya. Harus lebih kecil dari tempat les Ibu Mela.
Privat di mulai tanggal 2 Maret 2009, awal semester 4. Mulai itulah, hari-hari gw makin berwarna, dan tentunya tanggung jawab gw lebih besar.

curcol atau????????????

sebenernya ini semua gada hubungannya dengan blog gw, gw cuma maw berbagi kisah dan pengalaman aj. siapa tau kita bisa tuker pikiran atau gmana gitu????? ini semua sekilas kegiatan gw sehari-hari.

sekarang gw semester 5 di unversitas swsta di daerah ciledug gitu deh. Awal masuk gw bergabung dengan salah satu organisasi disan (bukan Ukm Yah)))), cuma tahan berapa lama, gw merasa ga nyaman dengan keadaan di sana????? ga tw knp?

and then gw lanjutin untuk ikut UKM lain,berhubungan sama film tuh UKM. ga lama gw mengalami hal yang sama dengan sebrelumnnya, gw ga nyaman dan mulai merasa lebih baik gw udahan aj deh. gw bingung knp bisa gitu ya????????

di tengah perjalanan menvari teman perjuangan di kampus (halah lebay) gw ketemu sama yang satu visi. kita sepakat buat bikin film indi, ini jelas diluar ukm.Dan apa yang gw ga dapet dari organisasi f\dan UKM tadi gw dapet di situ, meskipun personilnya sempet ganti. liburan semester 1 ke 2, 2 ke 3 gw buat film indi sama mereka, sampe kita ikut syuting (cuma sebagai extras c) cuma untuk ngumpulin uang untuk biaya buat film indi itu.

liburan semester 3 ke 4, gw nganggur kaya kambing conge di rumah. ga betah rasanya ga ada kerjaan. puter otak puter otak. terus berpikir. gw ga mau jadi kupu-kupu. kuliah pulang kuliah pulang. yang jelas harus ada yang gw banggain setelah lulus kuliah.

sempet gw berpikir, gw males ikut-ikut organisasi atau apalh namanya yang sejenis, karena ga menghasilakn uang boooooooo. (matre yah) dan yang eksis di kampus belum tentu eksis di dunia kerja. That's my prinsip.alhasil gw beralih menjadi pengajar privat, jadi kupu-kupu sih, tapi pulang kuliah gw langsung ngajar.

itu semua gw lakuin buat nambah pengalaman gw. Karena kita masih muda, jadi semua harus dicoba, tapi yang membuat diri lw enjoy yah,. Ga usah maksain untuk eksis di kampus, kalu kita jadi orang lain. oke .......

Sabtu, 24 Oktober 2009

Keistimewaan Wanita

Kaum Feminis bilang susah jadi wanita, karena :
  • Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak dibanding lelaki)
  • Wanita perlu minta izin dari suami bila mau keluar rumah, tapi tidak sebaliknya
  • Wanita saksinya (bila jadi saksi) kurang berbanding dengan laki-laKI
  • Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki
  • Wanita perlu menghadapi kesulitan mengandung dan melahirkan
  • Wanita  wajib taat pada suami, tapi tidak sebaliknya
  • Wanitakurang dalam beribadah karena ada nifas dan haid yang ga ada pada lelaki
  • talak ada di tangan suami
 itu sebabanya Kaum Feminis ga berhenti buat "Memerdekakan Wanita"

padahal kenyataannya :
  •  Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibela serta disimpan di tempat teraman dan terbaik. sudah pasti intan permata ga akan dibirin gitu aja kan. ???? itu lah bandingannya dengan wanita
  • wanita haruz taat sama suami, tapi tahukah kalian lelaki wajib taat sama ibunya 3 kali lebih utama dari pada sama bapaknya
  • wanita lebih sedikit nerima warisan dari pada suami, tapi harta istri adalah harta istri, dan harta suami harta istri juga
  • wanita bersusah payah mengandung dan melahirkan, tapi tahukah kalian setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk Allah dan malaikat. dan jika ia meninggal saat melahirkan, ia mati syahid
  • di akhirat nanti lelaki dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu: isterinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara perempuannya. artinya tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki yaitu suami, ayah, anak lelaki, dan saudara lelaki.
  • wanita boleh masuk pintu surga melalui pintu mana saja yang disukainya. cukup dengan 4 syarat, yaitu : solat 5 waktu, puasa ramadhan, taat sama suami, dan menjaga kehormatannya
  • lelaki wajib jihad di jalan Allah, bagi wanita jika taat sama suami dan menunaikan tanggung jawab kpd Allah maka ia turut menerima pahala seperti pahala orang jihad di jalan Allah.

http://forantum.blogspot.com/2009/06/keistimewaan-wanita.html

Sejarah dan Pengertian Feminis

MMMMMMMMMMmmmmmmmm………………..
Sebenernya apa sih feminis itu ???????? Di zaman sekarang ini istilah feminis udah ga asing lagi di telinga kita. Kita ulas sedikit yu tentang feminis.
Dari mata kulaih etika dan filsafat komunikasi yang gw dapat di semester 4 kemaren olah salah satu dosen  favorit gw, dosennya pernah bilang kaya gini niy, “ dalam bahasa Inggris itu kan sering ada kata-kata, chairman, post man, dan kata-kata lain yang berkhiran  -man. Jarang loh atau mungkin hampir ga ada yang menyebut post woman, atau chairwoman. Mereka menyadari adanya diskriminasi  yang dialami perempuan karena jenis kelaminnya.

Untuk informasi tambahan juga niy Sejak zaman dahulu di Barat, bagi tokoh-tokoh seperti Plato dan Aristoteles, diikuti oleh St. Agustinus dan Thomas Aquinas pada Abad Pertengahan, hingga John Locke, Rousseau dan Nietzsche di awal abad modern, citra dan kedudukan perempuan tidak pernah dianggap setara dengan laki-laki. Wanita disamakan dengan budak dan anak-anak, dianggap lemah fisik maupun akalnya. Paderi-paderi Gereja menuding perempuan sebagai pembawa sial dan sumber malapetaka, biang-keladi kejatuhan Adam dari sorga.

Pernah nonton dong atau baca novel Da Vinci Code karya Dan Brown yang “based true story itu”, dalam  novelnya menceritakan kalau kaum perempuan yang seharusnya memegang kendali atas gereja kuno yang terkenal itu tidak diperkenankan karena ia perempuan (mudah-mudahan betul, bacanya 2 tahun yang lalu, hehe)
Inilah asal muasal timbul gerakan feminis dari para kaum wanita di Barat. Katanya, knapa harus laki-laki yang bisa menempatkan posisi di dunia kerja, apa salah apabila wanita yang ada di posisi itu?

Istilah feminis tentu saja datang dari Barat, Tapi sejarah feminis itu sendiri dimulai pada abad 18 oleh R.A Kartini melalui hak yang sama atas pendidikan bagi anak perempuan. Ini sejalan dengan Barat di masa pencerahan/The Enlightment oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis den Condorcet yang berjuang untuk pendidikan perempuan (ribet yah namanya). Perjuangan feminis sering disebut juga gelombang/wave dan banyak menimbulkan kontoversi.
Salah satu aliran Feminis yang gw pelajarin adalah feminis radikal, dan mempunyai 3 pikiran :
1.       Perempuan mengalami penindasan dan yang menindas adalah laki-laki.
2.       Perbedaan gender yang sering disebut Maskulin dan Feminin adalah diciptakan oleh masyarakat itu sendiri.
3.       Penindasan oleh laki-laki yang paling utama dari seluruh bentuk penindasan lainnya.
Tercatat tokoh-tokoh semisal Clara Zetkin (1857-1933) di Jerman, Hélène Brion (1882-1962) di Perancis (penulis selebaran La voie feministe dengan subjudulnya yang terkenal, “Femme: ose être !” (Hai perempuan, beranilah menjadi diri sendiri!), Anna Kuliscioff (1854-1925) di Italy (pendiri liga wanita dan jurnal La Difesa delle Lavoratrici), Carmen de Burgos alias ‘Colombine’ (1878-1932) di Spanyol, Alexandra Kollontai (1873-1952) di Russia, dan Victoria Claflin Woodhull (1838-1927), wanita Amerika pertama yang mencalonkan diri sebagai Presiden pada 1872.
Pemikiran ini terus berkembang loh, dan karena inilah munculnya feminis lesbian. Ga hanya itu aj yang dihasilkan oleh aliran feminis,  “The end of the institution of marriage is a necessary condition for the liberation of women” (Declaration of Feminism, 1971). Dari deklarasi tersebut, kaum feminis menganggap institusi pernikahan sebagai The Frakenstein Monster (dalam film horor: sesosok mayat manusia dihidupkan kembali dan memiliki rupa menyeramkan, sadis, bahkan menjijikkan) harus diperangi demi kebebasan perempuan.
Selain itu, Robin Morgan, Editor Ms. Magazine (majalah kebangsaan kaum feminis), mengatakan bahwa pernikahan hanya akan menghambat kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Bahkan Sheila Cronin, tokoh terkemuka kaum feminis menganggap pernikahan tak ubah sebagai praktik perbudakan terhadap perempuan. Selain itu ada juga pernyataan:
“…Sheila Cronin, tokoh terkemuka kaum feminis menganggap pernikahan tak ubah sebagai praktik perbudakan terhadap perempuan.”
Feminis-feminis radikal menyebabkan munculnya kaum wanita yang menghalalkan aborsi, merayakan lesbianisme dan revolusi seks. Bagi para feminis radikal, menjadi seorang istri sama saja dengan disandra. Tinggal bersama suami dianggap sama dengan living with the enemy.
Tapi itu semua gerakan feminis di Barat loh, untuk gerakan feminis di Indonesia ga kaya gitu, sangat berbeda sekali dengan gerakan emansipasi yang diprakarsai Kartini.



Senin, 19 Oktober 2009

Sejarah Emansipasi Wanita


Emansipasi wanita adalah perjuangan wanita menuntut hak-nya agar bisa sederajat dengan laki-laki seperti hak untuk bekerja seperti laki-laki, hak berpendapat seperti laki-laki, hak menjabat posisi seperti laki-laki bahkan sampai dengan posisi presiden.


Buat ngingetin aja, tokoh emansipasi wanita yang terkenal di Indonesia adalah R.A Kartini. Beliau lahir tanggal 21 April di Jepara. Dalam bukunya  Habis Gelap Terbitlah Terang, diterjemahan Armijn Pane (Balai Pustaka, 1982). Terdapat sebuah surat Kartini tertuju kepada Nn Zeehandelaar (6 November 1899): “Engkau bertanya, apakah asal mulanya aku terkurung dalam empat tembok tebal. Sangkamu tentu aku tinggal di dalam terungku atau serupa itu. Bukan. Stella, penjaraku rumah besar, berhalaman luas sekelilingnya, tetapi sekitar halaman itu ada tembok tinggi. Tembok inilah menjadi penjara kami. Bagaimana luasnya rumah dan pekarangan kami itu, bila senantiasa harus tinggal di sana sesak juga rasanya.”

Dalam surat diatas, Kartini menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki tak dikenal, dan harus bersedia dimadu. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa, dunianya hanya sebatas tembok rumah. Sebagai misal, Kartini saja hanya sampai usia 12 tahun diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School)—harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit. (parah yah jaman dulu)



Dengan adanya gerakan emansipasi wanita dari R.A. Kartini, tentu menjadi menjadi tolak ukur untuk mengubah gaya hidup yang sepertinya mengkungkung wanita. Perubahan zaman dan tuntutan hidup seolah-olah menjadi factor pendukung lain yang mengubah itu semua. Kini dapat kita lihat banyak wanita yang bekerja di kanoran, bahkan ada yang sudah menjadi presiden pertama wanita di Indonesia yang sudah pasti dan tidak lain adalah Ibu Megawati Soekarno Putri. Dahulu, yang namanya wanita katanya hanya untuk urusan di dapur saja. Parah ya.


Tapi ternyata ga Cuma dulu aja, belakangan ini gw juga pernah nemuin kasus yang menurut gw “God kenapa tante berpikir kaya gitu” (sorry yah tante). Jadi saat gw di SD ade gw, gw ketemu mamanya sebut saja AB. And then gw tanya, “AB kuliah atau kerja tante”. Tantenya menjawab “AB mah kerja aj, ngapain kuliah tinggi. Ujung-ujungnya juga nanti di dapur kan.” What ????????????


Girl’s walaupun kita ujung-ujungnya di dapur, ngurusin suami dan anak, kita juga harus mendapat pendidikan. Ga mau kan udahnya kita dibodoh-bodohin.

Persembahan Untuk Mama


 

Kubuka album biru

Penuh debu dan usang
Kupandangi seragam berdiri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah
Selalu terurai darimu
Tangisan nakal bibirku
Tak kan jadi deritamu

Tangan halus dan suci
Telah menangkap tubuh ini

Jiwa raga dan seluruh hidup

Rela dia berikan
Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh Bunda ada dan tiada
Dirimu kan selalu ada di dalam hatiku

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh Bunda ada dan tiada
Dirimu kan selalu ada di dalam hatiku…

"Bunda" by Potret



Minggu, 18 Oktober 2009

Queen Of Live 4 me

who is she????????
She is my Lovely mom. I love you Mom

meskipun beliau pendidikan nya ga nyampe kuliah, tapi cara berpikir belaiau patut untuk dicontoh.
dari beliaulah gw dapat pelajaran hidup kalau belajar ga haruz di bangku sekolah. pengalaman hidupnya dan tanggung jawab yang diembannya selama menjadi ibu membuatnya tanggap dan sigap mengahadapi hal yang dianggapanya dapat mengancam keluarga.

Mama terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, bahkan bisa dibilang pas untuk ekonomi. Mama gw anak ke 6 dari 9 bersaudara. nenek gw yang banting tulang untuk memenuhi ke sembilan anaknya, maklum kakek  gw pekerjaannya ga tetap. sulu sebelum berangkat sekolah, beliau haruz mengantarkan kue ke toko-toko untuk dijual, begitu pula adik dan kakaknya.

karena suatu masalah dari ke sembilan anak nenek gw, ga semua kuliah. mamah gw mengalah untuk tidak melanjutkan sampai kuliah. beliau rela berkorban agar adik-adiknya yang kuliah, I'm very proud with her.

Mamah ga up to date sama perkembangan teknologi jaman sekarang. Beliau sungguh-sungguh mendidik kami sebagai anak dengan berbasis pada ajaran agama yang kami anut, yaitu Islam.  Gw inget waktu itu mamah pernah bertatih kepada anak-anaknya, “seletih apapun kalian, jangan pernah tinggalkan salat 5 waktu, itu adalah tameng kalian hidup di zamana yang udah edan ini”.
Selama menjadi ibu dari keempat orang anak-anaknya, tak pernah kulihat ia menangis. Beliau sangat tegar, meskipun cobaan hidup yang datang pada dirinya tidak sedikit. Katanya “kalau mama nangis, nanti bagaimana anak-anak mama???”
Meskipun Beliau ga kuliah, tapi ia bertekad bahwa gw harus kuliah, ia ga mau anak-anaknya mengalami hal yang sama dengan dirinya waktu dulu. Begitu pula adik-adik gw, doktrinasi tentang pendidikan yang harus dinomorsatukan, telah ditanamkan kepada kami semua sejak kecil. Dengan gw bias kuliah sampai detik ini merupakan puji syukur bagi Allah, karena selain bersyukur gw bisa kuliah (dalam kelurga gw baru gw yang kuliah, kakak ga kuliah), dan mempunyai mama seperti beliau.

God sering gw buat marah dan kesel mama, tapi segimanapaun juga punya haka apa kita untuk membencinya? Ya Allah, aku rela aku sakit aslakan mamah bahagia. Proses pendewasaan yang gw alami saat ini ga lepas dari peran sang mama. Keberhasilan yang insya Allah akan gw raih nanti, semata-mata hanya untuk beliau. Ia berpesan “Harus selalu mandiri, tegar, jangan lupa salat 5 waktunya, dan kuat dalam menjalani apapun, dan yang paling penting hati-hati mencari lelaki, jangan bergantung pada suami saat sudah nikah nanti”. Oke deh mom.


PRECIOUS gIFT

Perempuan bukan dijadikan di atas kepala untuk disanjung dan dipuja.
Perempuan juga bukan dijadikan dari alas kaki untuk dipijak sebagai alas kaki.


Tetapi perempuan dijadikan dari tulang rusuk lelaki , dekat dengan hati untuk untuk disayangi, dekat dengan tangan untuk dilindungi


Tulang rusuk lelaki, bengkok sifatnya. Menjadi tanggung jawab laki-laki untuk meluruskannya Adakah batang bengkok mampu meluruskannya. Adakah batang bengkok mampu menghasilkan bayangan yang lurus.


Akal sehat perempuan setipis rambutnya, selalu mengikuti perasaan ketika berbicara.
Hati perempuan serapuh kaca,mudah tersentuh dengan kata-kata.
Nafsu perempuan setinggi gunung hanya iman yang dapat menghalangi.

Suara perempuan gemerisik, bak buluh perindu hingga menusuk, membelai kalbu.
Bicara perempuan sehalus sutera, takkan jemu ketika mendengarkannya.


Air mata perempuan mahal harganya, tanda kasih pada kekasihnya.
Kasih perempuan selembut salju, mampu membuat lelaki hilang arah tuju.

sumber : majalah Mutiara Amaly
http://forantum.blogspot.com

Rabu, 14 Oktober 2009

Berbagai Penyebab Kematian Ibu

Ironis memang jika seorang ibu yang melahirkan tidak punya hak untuk menentukan apakah apakah ia dapat hidup atau mati setelah melahirkan. Namun sekali lagi itu adalah kekuasaan sang Khalik, manusia hanya dapat berusaha, namun Allah lah yang menentukan semua.

Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia termasuk tinggi di  kawasan Asia, yalni 307/ 100.00 kelahiran. ini berarti dari 100.000 ibu yang melahirkan hanya 307 yang berhasil selamat. Reformasi yang terjadi hampir 11 tahun yang lalu tidak mampu memperbaiki sejumlah kasus yang menimpa perempuan, terutama ibu melahirkan. propinsi penyumbang kasus kematian ibu melahirkan terbesar adalah Papua 730/100.000 kelahiran, NTB 370/100.000 kelahiran, Maluku 340/100.000 kelahiran, dan NTT 330/100.000 kelahiran.

Meski reformasi ini ada sejumalah propinsi membentuk biro atau Badan Pemberdayaan Perempuan tapi lembaga itu tidak didukung dengan dana dan kebijakan yang berpihak kepada perempuan, sehingga hanya tampak kemasan saja, isisnya kosong. Pemerintah daerah tidak memiliki kesungguhan mengangkat harkat, martabat, dan kenijakan perempuan secara keseluruhan terutama menekan amgka kematian ibu melahirkan.

Berbagai faktor penyebab kematian saat ibu melahirkan :
1. Faktor kemiskinan
Kematian ibu umumnya karena terlambat mengambil keputusan di tingkat  keluarga. Terlambat mengambil keputusan biasanya akibat ketidakmampuan ekonomi (kemiskinan) sehingga tidak mempunyai kemapuan untuk membiayai pelayanan di rumah sakit. Tingkat ketidakmampuan ekonomi keluarga terkadang dapat diukur dari jawaban klasik yang selalu diberikan ibu hamil yang mengalami komplikasi jika dianjurkan untuk merujuk ke rumah sakit. Jika ibu menjawab " menunggu keputusan suami", hal ini menandakan sang suami masih cukup mampu untuk membiayai tindakan di rumah sakit. Namun jika sang suami ada di samping ibu dan menjawab "masih menunggu keputusan ayah atau tokoh lain dalam keluarga", maka ini menunjukkan ketidakberdayaan yang parah. dan akibatnya dapat meyebabkan kematian ibu atau anak atau keduanya.
2. Faktor geografis
Kondisi geografis juga sangat menunjang kematian ibu melahirkan. Karena jarak yang jauh antara tempat tinggal dan pusat kesehatan mengakibatkan penanganan ibu melahirkan jadi terlambat. Padahal proses tersebut harus ditangani secara cepat. Terlebih lagi masih banyak derah-daerah terpencil di Indonesia yang susah dijangkau oleh kendaraan. Seperti di desa Mongiilo dan Owata di kecamatan Bulango Ulu, Sulawesi. Desa tersebut hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh lebih dari 3 sampai 6 jam jika cuaca memungkinkan.

3. Faktor social budaya
Faktor social budaya juga menjadi salah satu penyebaba buruknya kondisi kesehatan dan gizi kaum perempuan. Di NTB misalnya, masyarakat bisa membiayai naik haji dan membeli tanah tetapi tidak mampu memberi makan yang bergizi kepada Ibu yang sedang hamil. kondisi kesehatan ibu dan anak sangat buruk, tapi tidak diperhatikan karena dinilai bukan kebutuhan mendesak. Gerakan Sayang Ibu dengan program Siap Antar Jaga (Siaga) pun pada kenyataannya belum mampu memperbaiki nasib kaum perempuan. Selain itu karena faktor budaya juga, sebagian besar kelahiran di NTB khususnya dan derah terpencil lain di Indonesia ditangani dukun. Karena penanganan kelahiran lebih didasarkan pada kebiasaan saja. Kalau ditangani bidan kelahirannyabisa terukur dan sistematis.





Senin, 05 Oktober 2009

Konsekuensi Ibu Melahirkan



Lahirnya bayi mungil di tengah keluarga, benar" mukjizat Illahi.
Tapi tahukah kalian proses persalianannya???????





Saat proses persalinan berlangsung, bagaikan proses pilihan bagi sang ibu. Antara hidup atau mati. Sayangnya manusia disini tidak dapat menentukan itu semua kecuali sang Khalik.
Fatalnya dalam proses persalinan ini tidak sedikit sang ibu yang dapat bertahan alias meninggal.
Dalam hitungan jam, sudah banyak para ibu yang meninggal saat proses persalinan karena berbagai penyebab.

Fatalnya niyy, Saat Noordin M.thob meninggal, saat terjadi bencana situ Gintung, dan bencana" atau kejadian" lainnnya , seluruh mata tertuju pada kasus atau kejadian tersebut. Namun kondisi berbeda terjadi ketika banyak sang ibu meninggal karean proses persalinan. Merka meninggal akibat terlambat atau tudak sama sekali mendapat pertolongan. padahal dari beliaulah lahir bibit" unggul seperti kita ini ya kaannnnn.
 

Tingginya angka kematian ibu (AKI) karena proses persalinan harus menjadi perhatian semua pihak tuh.
banyak konsekuensi yang harus dihadapi ketika tokoh central dalam keluarga tersebut meninggal karena faktor keterlambatan atau faktor lainnya.diantaranya banyak anak yang terlahir tanpa melihat ibunya atau banyaknya ibu yang tidak dapat menjalankan fungsinya saat membesarkan anaknya.

Menurut Menteri Kesehatan, tingginnya (AKI) disebabkan karena  terlamabat mengenali bahaya ibu melahirkan dan merujuk ke puskesmas atau ke rumah sakit, terlambat transportasi menuju puskesmas atau rumah sakit dan terlambat memperoleh pertolongan disana. Sedangkan kelainan atau penyakit penyebab 90 % ibu melahirkan meninggal antara lain pendarahan, virus toksemia gravidarum, infeksi dan komplikasi abortus.

Tapiii AKI dapat diatasi melalui strategy making pregnancy safer atau menyelamatkan persalian sehat (MPS) yang meliputi tiga pesan kunci, yakni persalinan harus ditangani dokter ahli dan setiap wanita  usia subur harus mempunyai akses pencegahan kehamilan dan penanganan komplikasi keguguran.

;;